Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bontang bersiap menggelar razia rutin bagi pelajar yang kedapatan membolos di jam sekolah. Sebelumnya, Satpol PP mengamankan 15 siswa yang membolos saat jam pelajaran berlangsung. Para pelajar tersebut terjaring saat petugas melakukan patroli di beberapa titik rawan pada Senin (14/4/2025) lalu.
Kepala Bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan Satpol PP Bontang, Arianto, menyebutkan razia akan dilakukan secara rutin begitu surat edaran atau regulasi resmi dari Pemkot Bontang telah diterbitkan.
“Sejauh ini belum ada aturan baku. Kami masih menunggu regulasi seperti Perwali atau surat edaran. Kalau sudah ada SOP-nya, baru bisa ditindak tegas,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (16/4/2025).
Arianto mengatakan, razia pelajar bisa berjalan optimal jika tidak ditopang oleh sistem dan fasy yang memadai, seperti ketersediaan tempat penampungan sementara untuk proses pendataan dan asesmen.
“Petugas butuh tempat untuk asesmen, yang nantinya akan memanggil orang tua atau guru dari sekolah masing-masing,” terangnya.
Rencananya, pelajar yang kedapatan bolos akan mendapatkan teguran hingga tiga kali. Jika masih mengulangi, mereka bisa kehilangan hak atas bantuan pemerintah, termasuk beasiswa.
“Apabila sudah dua atau tiga kali membolos, konsekuensinya bisa tak mendapat bantuan pendidikan dari pemerintah,” tegas Arianto.
Sementara para pelajar yang kedapatan dalam penegakan, sanksi berupa pembinaan dikembalikan ke pihak sekolah . Namun, pemerintah ingin segera menghadirkan aturan yang memberi efek jera bagi pelajar yang melanggar.
“Semua sudah dibahas bersama tim, termasuk Disdikbud selaku koordinator. Satpol PP siap bergerak kapan saja begitu aturan turun,”tutup Arianto.
